Freak

Apa itu freak? Atas dasar apa lo nyebut seseorang freak? Gaya pakaian? Cara ngomong? Temen-temen? Cara bergaul? Kelakuan? Tampang? Materi? Kepopuleran? Atas dasar apa sih?

Gue pribadi juga belom tau jawabannya. Yang pasti, dari yang gue telaah, orang lain kalau salah dikit juga dibilang freak. Contohnya, gaya berpakaian orang kayak jaman SMP dulu, ada yang bilang dia freak. Terus misalnya si A bertemen sama si B, si A dibilang freak. Tapi waktu C yang bertemen sama B, si C ga dibilang freak. Arti dari kata freak yang sering keluar itu masih rancu di otak gue.

Anyway, banyak orang yang cuap-cuap sana sini maunya segala sesuatunya berjalan sesuai yang diinginkan. Emang sih semua orang juga kayak gitu, tapi kadang justru kesempurnaan itu bikin kita lemah. Pernah ga kalian berpikir, kita ga bakal dapet apa-apa dari kesempurnaan. Yang bisa kita dapet cuma rasa iri, yang biasanya kita telen sendiri sampe mati. Banyak orang bisa bilang peduli, tapi pada kenyataannya di lapangan masih aja sedikit yang jalan. Itu bukan sesuatu yang sempurna, kita semua tau itu. Mungkin lebih baik justru banyak kerja sedikit orang daripada banyak orang sedikit kerja. Mungkin kalian ga ngerti apa yang gue omongin, tapi kalau aja kalian ada di posisi gue saat ini, kalian pasti ngerti. Dengan segala usaha yang udah kalian keluarin untuk sesuatu yang kalian anggap penting, tapi tiba-tiba kalian dibuang di tengah jalan, ya pikiran kayak gini yang bakal nongol di kepala kalian.

Okay, gue juga ga ngerti gue ngomongin apa. Yang di atas tadi cuma sekedar uneg-uneg dari otak gue yang udah lama banget ga gue keluarin. Rasanya kangen banget ngeblog. Cuma blog satu-satunya yang selalu siap gue banjiri sama pikiran-pikiran ga penting. Nyari temen ngobrol malem-malem gini udah susah, apalagi yang peduli.

Ah lupa! Gue kan belom ngelanjutin cerita backpacking gue ya? Hmm kapan-kapan kalo ada waktu ya.

Tapi alhamdulillah deh, mulai hari ini, ada yang bisa gue liat selama Bazkom. Yippi!

Rubik’s Cube

Untuk beberapa anak (khususnya kelas 10 dan 11) di sekolah gue, permainan ini bikin nagih. Tapi untuk gue pribadi, rubik’s bikin mata gue muter. Sebenernya gue lumayan tertarik untuk bisa nyelesain ini, tapi gue masih belom tau rumusnya. Plus, gue juga ga punya. Pengen beli tapi maunya yang bagus. Tapi yang bagus harganya ratusan, mati aja -.-

Ah gue mau browsing dulu deh.

Catch ya later.

Whatever You Think, Think The Opposite

It’s an amazing book. You should read it. If you can’t, you can do this right now. It’s the review of the book. Simple words, deep meaning. Here’s the link.

It’s about how beautiful it is to think different from others. Some illustrations are given to make it easier to understand.

He wrote one thing that I like. Every decisions have things you will regret. Good or bad depends on what you think it is. So why bother making wrong decision? It’s always a part of our journey anyway.

And another thing. Most people make something perfect before they do it, that’s why they’ll never learn. Paul says, “do it then fix it as you go”. Sometimes what’s perfect isn’t something that you really appreciate.

One last thing of my review, Paul says “instead of asking what’s right, ask what’s wrong. Truth hurts but in the long run it’s better than a pat on the back”.

Many things you can learn from this book. But I suggest, don’t take this book as the way it is. Do it in smart way.